Sabtu, 30 Desember 2023

28 Bulan

Diposting oleh HeyRi di 21.06 0 komentar
Assalamua'alaikum... Apa kabar? lama tidak berkabar, sangat lama.

Terakhir saya membuka blog pribadi ini ketika ditengah kesibukan menjadi guru di SMK swasta milik yayasan yang tidak jauh dari rumah. Kala itu banyak sekali PR yang harus dilakukan. Tapi, harus berhenti karena thesis yang sudah tiga bulan tidak aku buka sama sekali. Tiga bulan yang sama sekali tidak saya sesali, terlalu asyik ketika hoby menghasilkan uang. Hunting foto dan prewedding, menjadi prioritas. berangkat gelap demi mendapat sunrise dan pulang gelap karena seseru itu dan sayang untuk ditinggal.  

Entah, apa memang benar kata orang, kondisi galau dan sedih adalah momen yang pas untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah narasi. 
Hari ini mungkin akan aku akhiri galauku, bimbang dan penyesalan, sekalipun kata jalani saja terngiang selalu, namun nyatanya tidak menjadi penyembuh untuk hal bodoh yang aku putuskan beberapa bulan lalu.

Aku berhenti menulis ketika aku tahu motivasi tulisanku tidak bisa ku ketahui kabarnya. 
Tempat yang dengan degupan jantung kencang akulewati gerbangnya. Tidak banyak yang ku lihat kala itu, hanya ibu-ibu yang mengantarkan kami, saya dan teman saya menuju ruangan kepala sekolah. Senyuman bapak kepala sekolah yang menyambut kami sedikit melegakan gemetar ujung jari yang tidak terkontrol. singkat saya memperkenalkan diri. beberapa hal dari percakapan singkat dengan kepala sekolah dan Waka Kurikulum yang sampai detik ini aku mengingat kata-katanya "Birokrasi pemerintah memang sepertinya kurang tepat, disini untuk posisi guru dari pelajaran yang kalian ampu itu sebenarnya sudah cukup. tapi ya mau bagaimana lagi, kalian hanya user" (iya bener... kalau bukan kami yang ngisi, nanti juga bakal diisi orang lain. jadi ya sama aja)

Desember tahun 2023, bulan yang aku jadikan batas atas semua pikiran-pikiran lelah akan pilihan yang salah. 

Aku hanya tidak menyangka akan sempat berada ditempat lengkap yang aku rasakan, tekanan akan pekerjaan, namun juga meningkatnya value diri, serta hangatnya relasi yang aku anggap keluarga. 
Mungkin untuk sebagian orang akan menganggap ini adalah hal yang berlebihan. Tapi tidak buatku, entahlah... ditempat ini aku merasa seperti rumah
Meskipun sempat aku menjadi orang lain kala itu, demi sebuah badut-badutan ini berjalan, maka jalani saja. 

Bukan untuk siapa siapa...
Bukan menjadi apa dan bagaimana...
Bukan akan seperti apa...
Bukan pula bertujuan apa...

Branding kebodohan ini sudah hampir satu tahun lamanya
Sampai seakan sudah menjadi karakter utama
Bahan tawaan dan olokan.. 

Membicarakan omongkosong ditempat tempat tertentu. 
Hanya yang sunyi yg tau seperti apa historinya berjalan
Sampai hampir dititik waktu usainya cerita.

Mengejutkan sekali, aku mudah lepas dari konyolnya tingkah laku dan tutur kata omong kosong yang seakan sudah lekat. Dan hari ini aku merasa kembali seperti empat tahun lalu. Aku menikmati aku yang saat ini sibuk dengan duniaku sendiri dan aku rasa semua poin disurvey lingkungan sudah aku terapkan, termasuk memiliki hubungan baik antar teman sejawat. Namun tak sehangat ditempat sebelumnya, untuk ditempat baru ini secukupnya saja. 

Aku menganggap sebagian manusia yang aku kenal sebagai pembawa hal yang aku butuhkan dihidupku. Bitter and sweet. Aku belajar banyak hal dari sekitar. Dan tak jarang yang tidak menyenangkanpun menjadi pelengkap.

Sempat aku kira berat bagiku meninggalkan tenpat ini karena rekan-rekan yang tak lagi aku temui setiap harinya, teman seperjuangan yang tak lagi aku dengar keluh kesahnya, teman cerita yang tak aku dengar lagi kabar hidupnya. Seakan Allah adil memberikanku gambaran bahwa "kamu tidak mengalaminya sendirian wahai manusia jelly" ditahun yang sama hanya berselang beberapa minggu saja, PPPK mulai penempatan. dan benar saja, tiga dari mereka yang bisa dibilang sering ngobrol pun meninggalkan sekolahan yang penuh cerita itu. Namun itu semakin membuatku menyesal. sampai pada akhirnya ada manusia yang aku kira sangat tidak mungkin untuk meninggalkan gedung orange ini, namun takdir Allah berkata lain. 

Disitu aku baru menyadari, bahwa aku stick terhadap isntansinya, bukan subjectnya.


 

Moengil Air Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos